Gong Xi Fa Choi
Semarang Imlek Festival
Dago Coeffee Ki Daus
Tempat Kongkow Sekongkow Kongkownya
SOTO AYAM & SOP BUNTUT
Menu KOPI lengkap
Gayo, Ullee Kareng, Toraja, Kopi Kayu Manis, Kopi Papua, Kopi Bali Khintamani, Kopi Guetamala, Kopi Mexico, Kopi Lasem, Kopi Luwak,dll
Food Bavarege :
Setiap hari :
Soto Semarang, Sop Buntut
Nasi Goreng Babat, Nasi Goreng Rempah
Nasi Bakar Lombok Idjo, Gado – gado
Nasi Langgi, Ayam Bakar Madu
Sop Ceker, Ceker Panggang, Sop Iga Goreng
Lihat Jadwal :
Iga Bakar, Tengkleng, Tongseng
Bebek Sunkem Madura, Ayam Kalasan
Ikan Mas Lombok Idjo, Udang Kremes Lombok Idjo
Pempek Palembang (Telor, Kapal Selem, Kakap)
Soto Kudus, Nasi Koyo, Mangut Lele & Panggang
Cumi Goreng Tepung, Gudeg Jogya,
Dago Coffee menyediakan beberapa racikan kopi yang dibutuhkan oleh pelanggan yang sudah pernah atau mengenal jenis kopi di nusantara atau di luar negeri. Geliat pecinta kopi memang tidak lepas dari beragamnya jenis kopi dan pengetahuan mengenai kopi.
Dago Coffee memberikan informasi yang lengkap, kita juga saling bertukar informasi mengenai dunia kopi dalam wadah ”Pecinta & Pelestari Ngopi”.
Kopi Indonesia memang beraneka jenis, kita jaga jangan sampai di patenkan oleh negara lain. Seperti kota minyak ini juga memiliki budaya ngopi asli yaitu ”Kopi Khotok” (apa perlu kita patenkan biar tidak di patenkan dulu oleh negara tetangga)
Tapi dengan bertambahnya pengetahuan kopi kita, sudah terjaga kecintaan kita pada kopi.
Dago Coffe menyediakan berbagai jenis kopi diantaranya :
Kopi Gayo, Ulle Karang
Somatra Mandailing, Phoenam, Sumatra Lintong
Bali Khintamani, Toraja Kalosi, Flores
Papua, Java Arabica , Guetamala
Colombia Supremo, Mexico, Ethopia dll
Yang nggak fanatik kopi, ada menu lain yang lain tidak kalah nikmatnya. Silahkan mencoba
Free tontonan TV Kabel
(Dalam & Luar Negeri)
Free Game PS2 / 1 jam
(Setiap pembelian diatas Rp.20.000,-)
Hanya Cerita
Sekitar abad ke-3, hiduplah seorang penggembala kambing di Ethiopia bernama Kaldi. Kaldi dikenal sebagai penggembala yang sangat bertanggung jawab terhadap hewannya. Suatu hari, kambing-kambing tersebut tidak pulang dan Kaldi pun mencarinya. Ketika ditemukan, Kaldi melihat kelakuan aneh diperlihatkan oleh kambing-kambingnya, berloncatan riang gembira, seperti sedang mabuk? Kaldi kemudian tertarik oleh sekumpulan biji-biji berwarna merah mengilap yang ada di semak-semak dan dimakan oleh kambing-kambingnya. Dengan rasa ingin tahu, Kaldi pun mencoba memakan biji-biji tersebut. Sungguh ajaib, beberapa saat kemudian sang penggembala kambing itu menari-nari dengan riang, sama seperti kelakuan kambing-kambingnya.
Saat itu lewatlah seorang pria terpelajar asal kota. Pria bernama Aucuba itu merasa mengantuk, lelah, dan lapar. Aucuba kebetulan menyaksikan “aksi gila” Kaldi dan kambing-kambingnya. Saking laparnya, Aucuba pun mencoba makan biji merah yang dimakan Kaldi. Tak berapa lama, Aucuba merasa tubuhnya jadi segar, tenaganya pulih, rasa mengantuknya hilang, dan siap melanjutkan perjalanannya.Ia pun membawa beberapa biji merah ke kota dan mencampurnya dengan makanan lain. Ia juga menggunakan biji merah itu sebagai bahan pencampur bagi minuman para biarawan agar bisa tetap terjaga selama berdoa. Ia juga menyebarkan biji-biji merah yang ajaib itu ke kota dan biara lain. Aucuba pun jadi orang kaya. Sedangkan, kisah Kaldi dengan kambing-kambingnya tak ada kelanjutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat Anda pengunjung ke :