Selasa, 24 Maret 2009

Jalan - Jalan di Semarang
















Tugu Muda

Lambang Besar kota Semarang Centra Java
Sekitar Tugu Muda kalau minggu pagi banyak aktifitas, komunitas sepeda tua, sepeda antik
Mereka suka keliling kota mamerin sepedanya
Wahh bangga tuh .....

Mau ke arah simpang lima....
Padat banget lalinnya
Dari subuh seputaran simpang lima jadi pasar malam dadakan
Mereka menggelar dagangan macem macem asyik ........
Dapet yang murah ...... pinter -pinter nawar

SOTO SEMARANG "DAGO COFFEE KI DAUS"

Minggu, 22 Maret 2009

Coba Resep Kopi Shake



Bagi anda penggemar kopi, mungkin tertarik untuk mencoba minuman ini, untuk merasakan sensasi lain dari yang didapat dari minuman kopi biasa, namanya coffe shake.


Berikut bahan-Bahannya :

2 cangkir Ice cream vanilla
1½ cangkir Susu coklat
½ cangkir Sirup Mocca
2 sendok Kopi bubuk instant
Es batu secukupnya
Bubuk kayu manis
Whipped cream

Cara Mengolah :

1. Campurkan susu coklat, ice cream, sirup, dan kopi bubuk ke dalam blender, aduk dengan kecepatan tinggi masukan es batu, lalu aduk lagi selama 1 menit.
2. Tuang kedalam gelas tinggi.
3. Hias bagian atas dengan whipped c ream dan bubuk kayu manis.

Selamat menikmati….


Dago Coffee Ki Daus


Gong Xi Fa Choi

Semarang Imlek Festival










Dago Coeffee Ki Daus

Tempat Kongkow Sekongkow Kongkownya

SOTO AYAM & SOP BUNTUT

Menu KOPI lengkap
Gayo, Ullee Kareng, Toraja, Kopi Kayu Manis, Kopi Papua, Kopi Bali Khintamani, Kopi Guetamala, Kopi Mexico, Kopi Lasem, Kopi Luwak,dll

Food Bavarege :


Setiap hari :

Soto Semarang, Sop Buntut

Nasi Goreng Babat, Nasi Goreng Rempah

Nasi Bakar Lombok Idjo, Gado – gado

Nasi Langgi, Ayam Bakar Madu

Sop Ceker, Ceker Panggang, Sop Iga Goreng


Lihat Jadwal :


Iga Bakar, Tengkleng, Tongseng

Bebek Sunkem Madura, Ayam Kalasan

Ikan Mas Lombok Idjo, Udang Kremes Lombok Idjo

Pempek Palembang (Telor, Kapal Selem, Kakap)

Soto Kudus, Nasi Koyo, Mangut Lele & Panggang

Cumi Goreng Tepung, Gudeg Jogya,



















Dago Coffee menyediakan beberapa racikan kopi yang dibutuhkan oleh pelanggan yang sudah pernah atau mengenal jenis kopi di nusantara atau di luar negeri. Geliat pecinta kopi memang tidak lepas dari beragamnya jenis kopi dan pengetahuan mengenai kopi.


Dago Coffee memberikan informasi yang lengkap, kita juga saling bertukar informasi mengenai dunia kopi dalam wadah ”Pecinta & Pelestari Ngopi”.


Kopi Indonesia memang beraneka jenis, kita jaga jangan sampai di patenkan oleh negara lain. Seperti kota minyak ini juga memiliki budaya ngopi asli yaitu ”Kopi Khotok” (apa perlu kita patenkan biar tidak di patenkan dulu oleh negara tetangga)


Tapi dengan bertambahnya pengetahuan kopi kita, sudah terjaga kecintaan kita pada kopi.


Dago Coffe menyediakan berbagai jenis kopi diantaranya :


Kopi Gayo, Ulle Karang

Somatra Mandailing, Phoenam, Sumatra Lintong

Bali Khintamani, Toraja Kalosi, Flores

Papua, Java Arabica , Guetamala

Colombia Supremo, Mexico, Ethopia dll

Yang nggak fanatik kopi, ada menu lain yang lain tidak kalah nikmatnya. Silahkan mencoba


Free tontonan TV Kabel

(Dalam & Luar Negeri)


Free Game PS2 / 1 jam

(Setiap pembelian diatas Rp.20.000,-)


Hanya Cerita

Sekitar abad ke-3, hiduplah seorang penggembala kambing di Ethiopia bernama Kaldi. Kaldi dikenal sebagai penggembala yang sangat bertanggung jawab terhadap hewannya. Suatu hari, kambing-kambing tersebut tidak pulang dan Kaldi pun mencarinya. Ketika ditemukan, Kaldi melihat kelakuan aneh diperlihatkan oleh kambing-kambingnya, berloncatan riang gembira, seperti sedang mabuk? Kaldi kemudian tertarik oleh sekumpulan biji-biji berwarna merah mengilap yang ada di semak-semak dan dimakan oleh kambing-kambingnya. Dengan rasa ingin tahu, Kaldi pun mencoba memakan biji-biji tersebut. Sungguh ajaib, beberapa saat kemudian sang penggembala kambing itu menari-nari dengan riang, sama seperti kelakuan kambing-kambingnya.

Saat itu lewatlah seorang pria terpelajar asal kota. Pria bernama Aucuba itu merasa mengantuk, lelah, dan lapar. Aucuba kebetulan menyaksikan “aksi gila” Kaldi dan kambing-kambingnya. Saking laparnya, Aucuba pun mencoba makan biji merah yang dimakan Kaldi. Tak berapa lama, Aucuba merasa tubuhnya jadi segar, tenaganya pulih, rasa mengantuknya hilang, dan siap melanjutkan perjalanannya.Ia pun membawa beberapa biji merah ke kota dan mencampurnya dengan makanan lain. Ia juga menggunakan biji merah itu sebagai bahan pencampur bagi minuman para biarawan agar bisa tetap terjaga selama berdoa. Ia juga menyebarkan biji-biji merah yang ajaib itu ke kota dan biara lain. Aucuba pun jadi orang kaya. Sedangkan, kisah Kaldi dengan kambing-kambingnya tak ada kelanjutannya.